Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

IndoStarBux

Selasa, 30 Agustus 2011

Tiga Keraton Cirebon

Libur Lebaran lumayan panjang. Tak ingin menyia-nyiakan waktu selama itu untuk berdiam diri di rumah, kami pun merencanakan perjalanan ke salah satu kota di pulau Jawa. Cirebon, itu pilihan kami. Kota ini menjadi kota transit bagi para pemudik yang ingin bersilaturahmi ke kampung halaman di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, bukan itu alasan kami memilih kota ini sebagai tujuan perjalanan. Kota yang terletak di jalur pantai utara ini menyimpan banyak objek wisata, terutama karena peninggalan-peninggalan fisik sejarah masa lalu.
 
Cirebon bukan sekadar nama tanpa sejarah. Konon, Cirebon berasal dari Caruban atau tempat pertemuan atau persimpangan jalan. Ada juga yang meyakini nama itu berasal dari kata carub dalam bahasa Jawa yang berarti campuran. Bentuk “caruban” ini oleh Tome Pires dicatat sebagai Choroboarn. Ada kemungkinan terpengaruh bahasa Sunda yang berawalan Ci (berarti air atau aliran sungai), kota ini pun lama kelamaan disebut Cirebon—atau kalau mau diartikan sungai yang mengandung banyak udang (rebon berarti udang kecil). Ini bisa dilihat dari oleh-oleh khas kota ini yang kebanyakan berasal dari olahan udang.
 
Tulisan ini merupakan rangkuman hasil pengamatan dan pengalaman selama dalam perjalanan tim ”SH”—yang terdiri dari Bayu Dwi Mardana, Desman, Ida Rosdalina, Job Palar—ke kota rebon ini.
Pemerintah Hindia Belanda pusing. Niat mereka untuk berkuasa sepenuhnya di tanah Cirebon selalu saja mentok karena tentangan dari Pangeran Raja Kanoman, putra Sultan Anom IV yang bertahta di Keraton Kanoman pada tahun 1803.
 
Di saat yang sama di negeri Belanda nun jauh di seberang lautan, kekuasaan sedang beralih. Negeri Belanda diduduki Prancis dengan panglima perangnya, Napoleon. Maksud hati ingin berkuasa mutlak di kota pelabuhan penting bernama Cirebon, pemerintah Hindia Belanda malah kehilangan basis kekuasaannya sendiri.
 
Namun, rencana tetap dilakukan. Toh, Deandels sebagai penguasa baru utusan Prancis tidak mengganti seluruh pejabat Belanda di negeri ini.
 
Setelah sang Sultan Anom IV, penguasa Keraton Kanoman wafat, Belanda mulai melancarkan siasat busuk yang selalu saja mengena diterapkan di tanah jajahan termasuk di Jawa ini, devide et impera.
 
Seharusnya tahta segera diisi oleh sang putra mahkota, Pangeran Raja Kanoman. Namun, sebagai ”penguasa sesungguhnya” tentu saja Belanda tak ingin Pangeran Raja Kanoman yang naik tahta. Belanda malah melantik putra Sultan Anom IV yang lain, Abu Sholeh Imaduddin, sebagai Sultan Anom V.
 
Kerajaan pun geger dan rakyat terpecah. Rakyat jelas lebih mendukung Pangeran Raja Kanoman sebagai sultan mereka yang sah. Pangeran pun daripada terkukung di dalam keraton lebih baik keluar dari lingkungan Keraton Kanoman dan bergabung dengan para pemberontak.
 
Keadaan malah makin memanas. Tak ada jalan lain Pangeran Raja Kanoman harus ditangkap. Belanda pun menangkapnya dan membawa sang pangeran ke Batavia. Batavia dekat dengan Banten, Banten adalah sekutu ”sedarah” dengan Cirebon. Tentu saja, perlawanan membebaskan Pengeran ini terjadi di Batavia. Keadaan makin ricuh, rakyat sudah kehilangan simpati pada Sultan ”boneka” buatan Belanda alias Sultan Anom V.
 
Dibuanglah Pangeran ke Ambon. Harapannya, jika pangeran nan flamboyan ini dibuang jauh dari tanah Jawa, maka rakyat akan merasa kehilangan target untuk diperjuangkan dan daya juang pun menurun.
Lagi-lagi Belanda salah. Perang malah makin tak terkendali. Pemerintah Hindia Belanda makin kewalahan menghadapi perlawanan ”para pemberontak”.
 
Deandels tentu kesal dengan kebijakan ”para anak buahnya” ini. Kebijakan dikeluarkan. Pangeran Raja Kanoman harus dibawa kembali ke sini, Cirebon. Gubernur Laut Timur Jawa Engelhard pun pada tanggal 1 Januari 1808 diperintahkan untuk menjemput Pangeran Raja Kanoman di Ambon.
 
Sementara di Cirebon sendiri, keraton baru disiapkan pemerintah Hindia Belanda sebagai tempat Pangeran Anom bertahta. Pada 13 Maret 1808, Pangeran Raja Kanoman diangkat menjadi Sultan Carbon Kacirebonan. Rakyat pun mengelu-elukan Sultan baru ini. Cirebon pun akhirnya resmi memiliki tiga keraton, Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan.
 
Jangan dikira pengangkatan ini sesuatu yang ikhlas. Segala aturan dibuat Deandels khusus untuk Kasultanan Kacirebonan. Reglement dikeluarkan untuk mengatur hak dan kekuasaan kesultanan baru ini sehingga kesultanan baru itu hanyalah ”hiasan” belaka. Intinya kekuasaan politik sang Sultan, termasuk Sultan di Keraton Kasepuhan dan Kanoman, dihapus. Mereka hanyalah pegawai pemerintah biasa dan diberi gaji.
Namun, hawa perlawanan tak juga surut. Sultan Carbon tetap berjuang walau hanya dengan mengawasi perjuangan yang dilakukan rakyat. Wujud pemberontakan Sultan Carbon adalah ia tidak mau menerima gaji dari pemerintah Hindia Belanda sampai akhir hayatnya.
 
Pemerintah penjajah tak mau kehilangan muka. Status Sultan Carbon Kacirebonan tak ada lagi untuk penerus tahta. Statusnya diturunkan menjadi Raja Madenda. Gelar ini kalah gengsi dengan dua kesultanan yang lain, Kasepuhan dan Kanoman.
 
Suram

Gengsi yang hilang ini pun berbekas sampai saat ini. Jika Anda yang bukan warga Cirebon lewat di Jalan Pulasaren, barangkali Anda tak akan menyangka sedang melewati sebuah keraton bernama Kacirebonan.
Dikelilingi tembok putih yang lusuh setinggi sekitar 1,5 meter, bangunan bernama Keraton Kacirebonan terlihat kusam dan tak terawat. Bangunannya memang bukan bangunan kuno ala keraton raja-raja Jawa, tetapi bangunan Eropa ala arsitektur Belanda.

Ciri ketiga keraton di Cirebon sangatlah jelas. Ciri pertama, bangunan keraton selalu menghadap ke utara. Di sebelah timur keraton selalu ada masjid. Setiap keraton selalu menyediakan alun-alun sebagai tempat rakyat berkumpul dan pasar. Di taman setiap keraton selalu ada patung macan sebagai perlambang dari Prabu Siliwangi, tokoh sentral terbentuknya Cirebon.

Satu lagi yang menjadi ciri utama adalah piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding semua keraton di Cirebon. Tak cuma di keraton, piring-piring keramik itu bertebaran hampir di seluruh situs bersejarah di Cirebon.

Keraton Kacirebonan juga menghadap ke utara. Namun, masjid sebagai simbol ketaatan penghuni keraton pada agama Islam tak terlihat menjadi bagian dari keraton itu sendiri. Masjidnya kecil dan nyaris tak terawat. Alun-alun pun hanya berupa hamparan tanah merah yang tak jelas fungsinya.

Yang mengagetkan, aset-aset Keraton Kacirebonan banyak yang sudah tak jelas nasibnya. Bagian-bagian ruangan keraton pun sudah ”diambil-alih” oleh sanak famili dari Abdul Gani Natadiningrat, Sultan yang terakhir.

Kursi-kursi tua yang sangat khas malah teronggok tak berdaya di sebuah sudut kamar yang rupanya bekas kamar mandi umum untuk wisatawan. Satu benda bersejarah yang berumur sekitar 100 tahun dan masih terpelihara dengan rapih adalah kursi pelaminan yang biasa dipakai para sultan.

Patung macan sebagai perlambang Prabu Siliwangi malah hampir-hampir tak terlihat karena tak terawat dan tertutup semak-semak.
 
Kasepuhan

Kelusuhan yang tampak di Keraton Kacirebonan barangkali memang merupakan konsekuensi sejarah. Namun, kesuraman itu tak tampak di Keraton Kasepuhan. Dari ketiga keraton yang ada di Cirebon, Kasepuhan adalah keraton yang paling terawat, paling megah, dan paling bermakna dalam. Tembok yang mengelilingi keraton terbuat dari bata merah khas arsitektur Jawa.

Keraton Kasepuhan yang dibangun sekitar tahun 1529 sebagai perluasan dari Keraton tertua di Cirebon, Pakungwati, yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana, pendiri Cirebon pada 1445. Keraton Pakungwati terletak di belakang Keraton Kasepuhan. Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada dalam kompleks Keraton Kasepuhan begitu indah. Masjid Agung itu berdiri pada tahun 1549.

Keraton ini juga memiliki kereta yang dikeramatkan, Kereta Singa Barong. Pada tahun 1942, kereta ini tidak boleh dipergunakan lagi, dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.

Penguasa pertama di Keraton Kasepuhan adalah Syech Syarief Hidayattulah. Syarief Hidayattulah dikenal juga dengan Sunan Gunung Jati. Dari tokoh inilah, kisah tentang daerah bernama Cirebon itu bergulir.
 
Kanoman

Keraton Kanoman memang berumur lebih muda dari Kasepuhan. Kanoman berasal dari kata ”anom” yang bermakna ”muda”. Terbelahnya kekuasaan Keraton di Cirebon berawal dari sebuah kisah nan unik namun tanpa darah.

Pada tahun 1662, Amangkurat I mengundang Panembahan Adiningkusumah untuk datang ke Mataram di samping untuk menghormatinya juga mempertanggungjawabkan sikapnya terhadap Banten dan juga Mataram. Disertai oleh kedua orang putranya, Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya, ia memenuhi undangan tersebut.

Namun, setelah upacara penghormatan selesai, mereka tidak diperkenankan kembali ke Cirebon, melainkan harus tetap tinggal di Ibu Kota Mataram dan diberi tempat kediaman yang layak serta tetap diakui sebagai penguasa Cirebon.

Sejak Panembahan Girilaya dan kedua putranya berada di Ibu Kota Mataram, pemerintahan sehari-hari di Cirebon dilaksanakan oleh Pangeran Wangsakerta yang tidak ikut ke Mataram antara tahun 1662-1667. Berkat usaha Pangeran Wangsakerta dibantu Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, kedua Pangeran Cirebon dapat pergi dari Mataram dan kembali ke Cirebon melalui Banten.

Tatkala Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya berada di Banten, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat kedua Pangeran itu sebagai sultan di Cirebon dan menetapkan pembagian wilayah serta rakyat masing-masing.

Pangeran Martawijaya menjadi Sultan Sepuh yang berkuasa di Keraton Kasepuhan dan Pangeran Kartawijaya sebagai Sultan Anom yang berkuasa di Keraton Kanoman. Adapun Pangeran Wangsakerta diangkat menjadi Panembahan Cirebon, tetapi tidak memiliki wilayah kekuasaan dan keraton secara formal.
Keraton Kanoman menyimpan kembaran dari Kereta Singa Barong yang ada di Kasepuhan bernama Paksi Naga Liman. Satu hal yang begitu membuat hati miris, kompleks keraton telah tertutup oleh pasar rakyat yang sebetulnya menjadi bagian dari keraton itu sendiri.
 
Keramik Cina

Alkisah, seorang raja Cina mengundang Sunan Gunung Jati alias Syech Syarief Hidayatullah datang untuk menguji kesaktian san sunan. Oleh raja, Sunan diminta untuk menebak apakah anaknya Tan Hong Tien Nio yang populer dengan sebutan Putri Ong Tien hamil atau tidak. Sunan menebak sang putri hamil, padahal perut sang putir sengaja diisi tempat beras agar kelihatan hamil.

Sunan Gunung Jati ditertawakan oleh para pembesar raja. Namun, ternyata sang putri benar-benar hamil. Untuk menghindari malu, Putri Ong Tien pun dikawinkan oleh raja dengan Sunan Gunung Jati. Rombongan besar pengantin datang dari Cina ke Cirebon dengan membawa keramik, porselen, piring, dan barang-barang khas Cina lainnya.

Kisah ini tak jelas kebenarannya. Yang jelas, kisah ini menuturkan persentuhan budaya antara Islam dan Cina. Makam Putri Ong Tien pun bisa dijumpai di sisi makam Sunan Gunung Jati.

Semua situs bersejarah di Cirebon, dari ketiga keraton, kompleks makam Sunan Gunung Jati, masjid-masjid agung, sampai tempat pemandian Sunyaragi memiliki ornamen utama berupa porselen asal Cina.
Sekali lagi sayang, tangan-tangan jahil mencopoti porselen-porselen yang menghiasi dinding-dinding di setiap bangunan bersejarah. (*)

sumber : http://syamalifasa.wordpress.com/2007/03/01/sejarah-kota-cirebon/
Read More...






Rabu, 17 Agustus 2011

Batik Cirebon Nan Eksotis

Bukan seloroh semata seandainya ada yang mengatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alamnya. Karena tidak ada satupun daerah di Indonesia yang tidak dapat mengolah sumber daya alamnya secara tepat guna. Seperti halnya di Cirebon, daerah yang secara geografis berada di sebelah utara Jawa ini.

Cirebon yang banyak menghasilkan kekayaan dari laut, sejak dahulu memang sudah dikenal dengan oleh-oleh khas lautnya, seperti terasi, kerupuk udang, abon ebi, ikan asing, dan kecap udang.

Tidak itu saja, oleh-oleh lainnya yang cukup diminati adalah sirup simpolay. Sirup yang menggunakan bahan dasar gula batu ini memberikan cita rasa alami yang berbeda dengan sirup lainnya.

Khas yang tak kalah menggoda adalah emping, manisan, rengginang, hingga kerupuk melarat. Dimana makanan khas tersebut tidak semata dari Cirebon, tetapi juga perpaduan dari daerah sekitar, seperti dari Plered, Indramayu, dan Kuningan. Bahkan ada beberapa modifikasi menarik yang dibuat dengan menggunakan bahan sama.

Sebenarnya makanan tersebut lebih dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Namun, berkat pananganan yang piawai, seperti rasa dan penyajiannya, akan makanan ini dapat dirasakan setiap kalangan oleh toko-toko oleh-oleh yang menjamur di Cirebon.

Esotikisme Batik Trusmi

Tidak hanya di Yogyakarta, dan Solo saja, Cirebon juga terkenal dengan batiknya, terutama Batik Trusmi yang dibuat di desa Trusmi dalam warisan turun temurun. Sesuai dengan ciri khasnya, maka batik Trusmi juga mempunyai motif yang berbeda, yaitu kecil-kecil dan warna yang tidak mencolok. Warna dasar yang banyak digunakan adalah kuning gading, coklat muda, abu-abu, hitam, dan hijau. Sedangkan pola batik yang digunakan mempunyai istilah Megamendung, Wadas Singa, Naga Semirang, dan Taman Arum.

Batik yang mempunyai gaya Keraton (klasik), Kenduruan (batik Cina), dan Trusmi ini. Menggunakan pula berbagai macam kain sebagai media dasarnya, seperti katun Pekalongan, kain Paris, sutera Indonesia (mendekati sutera asli), sutera, dan alat tenun bukan mesin. Sama seperti pembuatan batik lainnya, proses yang digunakan ada yang tulis, cetak, dan printing.

Namun sayangnya, pengelolaan batik ini masih menggunakan manajemen tradisional dan kekeluargaan. Sehingga kualitas dan sistem pengelolannya masih kalah dengan Batik Yogya ataupun Solo yang lebih berkembang dan dikenal hingga ke mancanegara.

Bagaimana menuju ke sana ?

Kalau Anda ingin mengunjungi Desa Trusmi, letaknya di Kecamatan Weru, Plered, Cirebon. Jaraknya sekitar 15 km dari Cirebon.

Sedangakan bagi Anda yang ingin menikmati makanan khas Cirebon, kunjungi Pasar Kanoman, Pasar Pagi, Jaga Satru, atau Pujagalana (Pusat Jajanan Segala Ana) sekitar Komplek Gua Sunyaragi.

sumber : http://syamalifasa.wordpress.com/2007/03/01/sejarah-kota-cirebon/
Read More...






Rabu, 10 Agustus 2011

Makanan dan Minuman Khas Cirebon

Makanan Khas Cirebon

Nasi Jamblang :
Nasi jamblang adalah nasi yang di bungkus daun jati dengan lauk pauk yang bermacam-macam seperti paru, pusu, daging, tempe, tahu disertai dengan sambel khas cirebon dapat diperoleh : di berbagai tempat kota cirebon
 
Nasi Lengko :
Nasi putih yang dipadukan dengan tempe, tahu, mentimun toge dan daun kucai yang ditaburi bawang goreng dan kecap dan bumbu kacang dapat diperoleh : di berbagai tempat kota cirebon
 
Empal Gentong :
Makanan berkuah yang bersantan di padukan dengan daging. Dapat diperoleh : di berbagai tempat kota cirebon. Kebanyakan pedagang empal gentong berasal dari Desa Battembat
 
Tahu Gejrot ;
Tahu yang dipotong potong di tempatkan pada piring kecil terbuat dari tanah merah dengn bumbu gula merah dan bawang merah dapat diperoleh : di berbagai tempat kota cirebon
 
Bubur Sop :
Bubur yang berisi kol, daun bawang dan tauco disertai kuah sop yang ditarubi ayam suwir sama kerupuk. dapat diperoleh : di berbagai tempat kota cirebon
 
Sate Kalong :
Sate yang berjualannya menjelang magribdan satenya dari daging kerbau
 
Docang :
Lontong yang dipadukan daun singkong, toge, taburan kelapa parut dan kerupuk ditaburi dengan kuah terbuat dari dage/bumbu oncom
 
Mie Koclok :
Mie yang berisi toge, kol, dipadukan telor ayam dengan bumbu kuah santan
 
Kerupuk Udang :
Kerupuk khas goreng yang terbuat dengan racikan udang dan ikan dapat diperoleh : di berbagai tempat kota cirebon
 
Kerupuk Melarat :
Kerupuk yang berwarna warni terbuat dari aci yang proses penggorengan dengan menggunakan pasir, dapat diperoleh : di berbagai tempat kota cirebon
 
Kerupuk Lambak:
Kerupuk yang berwarna coklat kehitaman (warna kulit) terbuat dari kulit kerbau pilihan, dapat diperoleh : di berbagai tempat kota cirebon
 
Terasi Udang :
Terasi yang terbuat dari udang rebon sebagai bahan membuat sambal yang rasanya enak sekali.
 
Minuman Khas Cirebon
 
Tjanpolay :
Sejenis minuman dari sirup yang terkenal dari jaman dulu dapat diperoleh di berbagai tempat kota cirebon
 
Teh Poci :
Teh yang disuguhkan sejenis teko yang terbuat dari tanah liat (Poci) dan enak diminum pada malam hari dapat diperoleh : di berbagai tempat kota cirebon

sumber : http://syamalifasa.wordpress.com/2007/03/01/sejarah-kota-cirebon/
Read More...






Obyek dan Daya Tarik Wisata Cirebon

Cirebon memang meninggalkan banyak kisah di masa lalu.

Kebanyakan objek wisata yang ada di cirebon memiliki hubungan secara Kultural histories atau berkaitan dengan awal pembentukan berdirinya  cirebon, sehingga objek wisata yang ada lebih menampilkan jenis wisata sejarah kejayaan Islam dan budaya.

Konon, Cirebon berasal dari kata ‘caruban’, yang artinya tempat pertemuan atau persimpangan jalan. Ada juga yang mengatakan Cirebon berasal dari kosa kata dalam bahasa Sunda ‘Ci’ yang berarti sungai, dan ‘rebon’ yang berarti udang. Ini sesuai dengan makanan khas Cirebon yang banyak memakai bahan baku udang. Mana yang benar ? Mungkin kedua-duanya.

Beberapa tempat wisata di Cirebon yaitu : …


1. Keraton
  • Keraton Kasepuhan
  • Keraton Kanoman
  • Keraton Keprabon
  • Keraton Kecirebonan
2. Gua Sunyaragi

3. Taman Ade Irma Suryani

4. Telaga Remis
  Di bawah ini terdapat beberapa keterangan singkat mengenai tempat wisata di daerah sekitar cirebon … :)

Keraton

Terdapat empat keraton yang menunjukkan hal itu.Yakni Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon.

Semuanya memiliki perpaduan arsitektur kebudayaan Islam, Cina, dan Belanda. Ciri bangunan keraton ini selalu menghadap ke utara dan ada sebuah masjid di dekatnya. Setiap keraton mempunyai alun-alun sebagai tempat berkumpul, pasar dan patung macan di taman atau halaman depan.

Mengunjungi keraton di Kota Cirebon seakan memamerkan kepada Anda akulturasi yang terjadi tidak saja antara kebudayaan Jawa dengan kebudayaan Sunda, tapi juga dengan berbagai kebudayaan di dunia, seperti China, India, Arab, dan Eropa. Hal inilah yang membentuk identitas dan tipikal masyarakat Cirebon dewasa ini yang bukan Jawa dan bukan Sunda.

1. Keraton Kasepuhan

Keraton Kasepuhan dikelilingi pagar dan gapura yang terbuat dari susunan bata merah. Arsitektur gapura Keraton Kasepuhan memiliki kemiripan dengan candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terdapat di Trowulan, Mojokerto. Terlihat ada pengaruh Jawa Hindu disana. Dinding dan gapura bata merah ini dibangun tanpa menggunakan semen. Sebagian masih asli, tetapi sebagian sudah merupakan hasil renovasi. Adapun bangunan keraton sendiri merupakan perpaduan antara Portugis, Jawa, dan Cina.

Ciri utama keraton-keraton di Cirebon adalah terdapatnya piring-piring keramik Cina di seluruh bangunan. Piring-piring ini dipasang mulai dari tembok pagar hingga dinding-dinging dalam keraton. Hal ini menunjukkan eratnya hubungan keraton-keraton Cirebon dengan negeri Cina.

Di halaman depan terdapat patung sepasang harimau berwarna putih, yang merupakan lambang kerajaan Prabu Siliwangi. Bendera dan lambang kerajaan Cirebon sebelum zaman penjajahan berupa kaligrafi yang juga berbentuk harimau, bernama Macan Ali.

Bangunan di bagian dalam keraton Kasepuhan sangat indah dan masih terawat dengan baik. Kursi-kursi kayu jati berukir warna kuning gading berjajar rapi, dengan lampu-lampu kristal dan dinding berukir indah. Di bagian dalam terdapat dinding dengan ukiran bunga teratai merah. Juga piring-piring keramik Cina yang dipasang berderet di bagian bawah dinding.

Salah satu koleksi Keraton Kasepuhan yang sangat istimewa adalah kereta Singa Barong. Kereta ini dihias dengan ornamen kepala gajah, dengan belalai memegang trisula. Kereta juga dihias sayap garuda dan ekor naga. Hebatnya, kereta ini dilengkapi dengan ’shock breaker’ untuk meredam goncangan yang terjadi pada saat kereta melaju. Dan yang mengagumkan, kereta ini dibuat oleh bangsa kita sendiri (tidak seperti kereta-kereta di Keraton Yogyakarta yang hampir semuanya bikinan Inggris, Belanda dan Jerman).

Di Keraton Kasepuhan terdapat museum barang kuno, yang antara lain menyimpan piring antik yang merupakan cindera mata dari Cheng Hoo, utusan Kaisar Ming dari Cina. Sudah lama saya tertarik pada Cheng Hoo, pelaut Tiongkok abad ke-15 dengan pasukannya yang hebat, dan ingin melihat piring cindera mata yang dipersembahkannya ketika singgah di Keraton Cirebon.

Terdapat Sumur yang bertuah (bagian dari Sumur Pitu (Pitung Sumur)) yang terkenal se Indonesia, air di sumur tersebut dipercaya memiliki tuah konon katanya jika mandi di sumur tersebut dapat menghilangkan Kekebel (halangan pada diri kita).

Terdapat lukisan tiga dimensi Prabu Siliwangi. Lukisan ini memang istimewa. Jika kita melihat lukisan ini dari arah kiri, mata dan ujung jari kaki Prabu Siliwangi terlihat menghadap ke kiri (ke arah kita). Namun kalau kita bergeser ke arah kanan lukisan, mata dan ujung jari kaki itu pun terlihat menghadap ke kanan (seolah-olah mengikuti kita). Lukisan semacam ini juga terdapat di Keraton Yogyakarta, hasil karya Raden Saleh, pelukis legendaris Indonesia.

2. Keraton Kanoman

Daya tarik utama Keraton Kanoman baru bisa dinikmati ketika memasuki museum yang terletak di sisi kanan bangunan utama. Di bangunan yang tidak terlalu besar itu tersimpan peninggalan-peninggalan keraton, mulai dari kereta kerajaan, peralatan rumah tangga, hingga senjata kerajaan.

Beberapa koleksi tampak tidak utuh. Paling menonjol adalah kereta Paksi Naga Liman. Kereta itu, seperti tertera dalam keterangan, dibuat dari kayu sawo pada tahun 1350 Saka atau tahun 1428 Masehi oleh Pangeran Losari. Rais menyebutnya sebagai kereta kebesaran Sunan Gunung Jati, leluhur Kesultanan Cirebon, yang memerintah 1479 – 1568.

Pemberian nama itu berkaitan dengan pahatan kayu di bagian depan yang menggambarkan gabungan bentuk paksi (burung), naga, dan liman (gajah) memegang senjata. Paduan bentuk itu melambangkan persatuan tiga unsur kekuatan di darat, laut, udara, menyimbolkan keutuhan wilayah.

Keistimewaannya terletak pada bagian sayap patung yang bisa membuka-menutup saat sedang berjalan, juga bentuk rodanya yang berbeda dengan roda pedati biasa. Roda kereta dibuat cekung ke dalam. Konstruksi roda seperti itu sangat berguna jika melewati jalanan berlumpur yang basah. Kotoran tidak akan menciprat mengotori penumpangnya.

Kereta yang lain adalah Jempana, kereta kebesaran untuk permaisuri dengan hiasan bermotif batik Cirebon. Kereta berbahan kayu sawo itu juga dirancang dan dibuat atas arahan Pangeran Losari pada tahun yang sama. Kereta-kereta itu dulunya ditarik enam ekor kuda.

Kereta-kereta itu menempati bagian tengah ruangan. Bagian pinggir museum dipenuhi koleksi yang lain. Di antaranya koleksi wayang golek papak, kursi pengantin, gamelan, meja tulis lengkap dengan perlengkapan menulis daun lontar dan ijuk aren yang berfungsi sebagai alat menulis, kotak-kotak termasuk kotak dari Mesir. Di salah satu sudut, bisa dilihat koleksi senjata, mulai dari aneka pedang lokal dan pedang Eropa, keris, senjata api, aneka perisai, dan meriam.

3. Keraton Keprabon

Keraton Keprabon terletak di Jalan Lemahwungkuk, dekat Keraton Kanoman. Keraton ini dari segi arsitektural disebut bangunan Ndalem, karena Keraton Keprabon tidak memiliki struktur sebuah komplek atau bangunan keraton, tidak memiliki alun-alun, dan masjid agung, namun lebih terlihat sebagai sebuah kediaman pemangku adat (Ndalem). Akses masuk keraton ini adalah melalui sebuah gang selebar 3 meter di antara deretan ruko. Bangunan di dalamnya pun sangat sederhana, tidak menunjukkan kemewahan dan kemegahan sebuah keraton, lebih berbentuk rumah dengan halaman kecil di dalamnya.

4. Keraton Kecirebonan

Keraton Kecirebonan dibangun tahun 1800, banyak menyimpan benda-benda peninggalan sejarah seperti Keris Wayang, perlengkapan perang, hingga gamelan. Kraton Kacirebonan berada di wilayah kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan, tepatnya 1 Km sebelah barat daya dari Kraton kasepuhan dan kurang lebih 500 meter sebelah selatan Kraton Kanoman. Kraton Kacerbonan merupakan pemekaran dari Kraton Kanoman setelah Sultan Anom IV yakni PR Muhammad Khaerudin wafat, Putra Mahkota yang seharusnya menggantikan tahta diasingkan oleh Belanda ke Ambon karena dianggap sebagai pembangkang dan membrontak. Ketika kembali dari pengasingan tahta sudah diduduki oleh PR. Abu sholeh Imamuddin. Atas dasar kesepakatan keluarga, akhirnya PR Anom Madenda membangun Istana Kacerbonan, kemudian muncullah Sultan Carbon I sebagai Sultan Kacirebonan pertama.

Keraton Kacirebonan memiliki akses yang paling mudah dibanding ketiga keraton lainnya karena terletak tepat dipinggir sebuah jalan besar. Sama seperti Keraton Keprabon, bangunan Keraton Kacirebonan tidak termasuk tipologi arsitektural bangunan keraton. Bentuk bangunannya lebih seperti bangunan pembesar pada zaman kolonial Belanda dengan pengaruh arsitektur Eropa yang kuat.

Selain itu wisata di cirebon kita dapat  mengunjungi sebuah kawasan yang terkenal disebut

Gua Sunyaragi


Sunyaragi adalah nama suatu Cagar Budaya Indonesia yang unik. Sunyaragi berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon dimana terdapat bangunan mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi, atau Taman Air Sunyaragi, atau sering disebut sebagai Tamansari Sunyaragi. Nama “Sunyaragi” berasal dari kata “sunya” yang artinya adalah sepi dan “ragi” yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sansekerta.. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya.

Gua Sunyaragi merupakan salah satu benda cagar budaya yang berada di Kota Cirebon dengan luas sekitar 15 hektar. Objek cagar budaya ini berada di sisi jalan by pass Brigjen Dharsono, Cirebon. Konstruksi dan komposisi bangunan situs ini merupakan sebuah taman air. Karena itu Gua Sunyaragi disebut taman air gua Sunyaragi. Pada zaman dahulu kompleks gua tersebut dikelilingi oleh danau yaitu Danau Jati. Lokasi dimana dulu terdapat Danau Jati saat ini sudah mengering dan dilalui jalan by pass Brigjen Dharsono, , sungai Situngkul, lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Sunyaragi milik PLN, pesawahan dan menjadi pemukiman penduduk. Selain itu di gua tersebut banyak terdapat air terjun buatan sebagai penghias, dan hiasan taman seperti Gajah, patung wanita Perawan Sunti, dan Patung Garuda. Gua Sunyaragi merupakan salah satu bagian dari keraton Pakungwati sekarang bernama keraton kasepuhan

Kompleks tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar komplek aku bermotif batu karang dan awan. Pintu gerbang luar berbentuk candi bentar dan pintu dalamnya berbentuk padukraksa.

Induk seluruh gua bernama Gua Peteng (Gua Gelap) yang digunakan untuk bersemadi. Selain itu ada Gua Pande Kemasan yang khusus digunakan untuk bengkel kerja pembuatan senjata sekaligus tempat penyimpanannya. Perbekalan dan makanan prajurit disimpan di Gua Pawon. Gua Pengawal yang berada di bagian bawah untuk tempat berjaga para pengawal. Saat Sultan menerima bawahan untuk bermufakat, digunakan Bangsal Jinem, akan tetapi kala Sultan beristirahat di Mande Beling. Sedang Gua Padang Ati (Hati Terang), khusus tempat bertapa para Sultan.

Walaupun berubah-ubah fungsinya menurut kehendak penguasa pada zamannya, secara garis besar Tamansari Sunyaragi adalah taman tempat para pembesar keraton dan prajurit keraton bertapa untuk meningkatkan ilmu kanuragan. Bagian-bagiannya terdiri dari 12 antara lain (lihat denah):

(1)bangsal jinem, tempat sultan memberi wejangan sekaligus melihat prajurit berlatih; (2) goa pengawal, tempat berkumpul par apengawal sultan; (3) kompleks Mande Kemasan (sebagain hancur); (4) goa Pandekemasang, tempat membuat senjata tajam; (5) goa Simanyang, tempat pos penjagaan; (6) goa Langse, tempat bersantai; (7) goa peteng, tempat nyepi untuk kekebalan tubuh; (8) goa Arga Jumud, tempat orang penting keraton; (9) goa Padang Ati, tempat bersemedi; (10) goa Kelanggengan, tempat bersemedi agar langgeng jabatan; (11)goa Lawa, tempat khusus kelelawar; (12) goa pawon, dapur penyimpanan makanan.

Taman Ade Irma Suryani

Dahulu taman ini bernama Taman Traffic Garden Cirebon, namun sejak tahun 1966 berubah menjadi Taman Ade Irma Suryani Nasution. Taman ini merupakan satu-satunya wahana rekreasi dan taman bermain di Kota cirebon. Letaknya di pantai teluk Cirebon. Sehingga hal tersebut dapat menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Untuk menghibur pengunjungnya setiap hari Libur diselenggarakan pementasan Seni hiburan
 
Makam Sunan Gunung Jati
 
Dihiasi dengan keramik buatan Cina jaman Dinasti Ming. Di komplek makam ini di samping tempat dimakamkannya Sunan Gunung Jati juga tempat dimakamkannya Fatahilah panglima perang pembebasan Batavia. Lokasi ini merupakan komplek pemakaman bagi keluarga Keraton Cirebon, terletak + 6 Km ke arah Utara dari Kota Cirebon.

T r u s m i

Sentra batik tradisional Cirebon yang memiliki motif khas Cirebonan. Terletak 9 Km dari Ibukota Cirebon ke arah utara (di desa Trusmi, Kecamatan Weru). Di samping itu terdapat juga makam Ki Buyut Trusmi yaitu salah seorang tokoh penyebar Agama Islam di Wilayah Cirebon.

Makam Nyi Mas Gandasari

Salah seorang murid Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dalam penyebaran Agama Islam, terkenal dengan kemampuan ilmunya yang tiada tanding. Terletak di desa Pangurangan Kecamatan Panguragan atau 27 Km dari Ibukota Sumber.

Makam Syekh Magelung Sakti

Merupakan salah satu seorang pendekar yang dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari dan disegani karena disamping sebagai salah seorang pendekar juga, beliau juga dikenal sebagai seorang yang berjasa dalam penyebaran Agama Islam ditanah Cirebon. Makam beliau terletak di desa Karang Kendal Kecamatan Kapetakan, 21 Km dari Ibukota Sumber.

Makam Talun

Disini tempat dimakamkannya Mbah Kuwu Cirebon yaitu salah seorang pimpinan tertinggi di wilayah Cirebon. Disamping sebagai tokoh masyarakat, beliau juga sangat disegani dalam ilmu pengetahuannya. Sehingga sampai saat ini masih banyak diziarahi oleh masyarakat Cirebon. Terletak di desa Cirebon Girang Kecamatan Cirebon Selatan 5 Km dari pusat Ibukota Sumber.

B e l a w a

Lokasi wisata ini berjarak kira-kira 25 km dari kota Sumber ke arah timur. Obyek wisata ini memiliki daya tarik dari kura-kura yang mempunyai ciri khusus di punggung dengan nama latin “Aquatic Tortose Ortilia norneensis.”

Menyimpan legenda menarik tentang keberadaannya di desa belawa kecamatan sedong,. Menurut penelitian merupakan spesies kura-kura yang langka dan patut di lindungi keberadaannya. Obyek wisata ini di rencanakan untuk di kembangkan menjadi kawasan yang lebih lengkap Taman kura-kura (Turtle park) atau taman reptilia.Sektor suasta dapat bekerjasama dengan pemerinta kabupaten untuk pengelolaan taman kura-kura tersebut.

Situ Sedong

Terletak di desa Sedong sekitar 26 km dari arah pusat Ibukota Sumber, dengan luas lahan 62,5 Ha. Selain mempunyai panorama yang indah,situ ini juga di sebut pula situ pengasingan yang merupakan tempat rekreasi air dan pemancingan. pihak pemerintah kabupaten mengundang para investor untuk bermitra dalam pengelolaan wisata ini.

Banyu Panas Palimanan

Obyek wisata ini terletak di desa Palimanan Barat kecamatan Palimanan sekitar 16 km dari Cirebon ke arah Bandung. Obyek wisata ini merupakan pemandian air panas dengan kadar belerang yang di percaya dapat menyebuhkan penyakit kulit. Pemandian air panas ini ada di sekitar bukit Gunung Kapur Gunung Kromong yang mempunyai keistimewaan mata air selalu berpindah pindah. pihak investor di undang untuk mengembangkan lokasi ini untuk di jadikan wisata spa.

P l a n g o n

Obyek wisata plangon berlokasi di kelurahan babakan kecamatan sumber -+ 10 km dari kota cirebon.Tempat rekreasi dengan panorama alam yang indah yang di huni oleh sekelompok kera liar. Selain selain tempat rekreasi, terdapat juga makam

Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan

Puncak acaranya biasa di masa ziarah Plangon tgl 2 syawal, 11 Dzulhijjah dan 27 Rajab.Untuk pengembangan wisata ini meliputi lahan sekitar 10 Ha, dan status tanah ini milik Kesultanan. Kapasitas pengunjung rata-rata sekitar 58.000 pengunjung/tahun. Obyek ini cukup mempunyai prospek untuk di kembangkan , peluang terbuka untuk pengelola lokasi wisata dan wisata dan bangunan makam.

Lapangan GOLF Ciperna

Kawasan ini berada di tepi jalan raya Cirebon Kuningan dengan kontur tanah berbukit berjarak 5 km ke selatan dari kota Cirebon, berada pada ketinggian 200 m di atas permukaan laut. Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan pemandangan kota Cirebon dengan latar belakang laut lepas ke arah utara, sedangkan ke arah selatan Gunung Ciremai di suasana yang menarik. Berdasarkan perda nomor 25 tahun 1996, kawasan wisata Ciperna ditetapkan seluas 300 Ha yang di pertunjukan bagi 5 (lima) ruang kawasan pengembangan antara lain:

Kawasan wisata Agro Griya Pembangunan Agro Griya dalam bentuk rumah kebun yang dapat di sewakan dengan fasilitas Hotel Bintang.

Kawasan wisata Agro Tirta. Pembangunan Agro Tirta dalam bentuk pembuatan danau buatan yang di lengkapi rekreasi air.

Kawasan Agro Wisata I dan Kawasan Agro Wisata II. Agro wisata I dan II di arahkan dalam bentuk pembangunan kawasan perkebunan mangga gedong gincu, srikaya, atau tanaman jenis lainya. Di samping itu membangun track olah raga yang dapat menyesuaikan dengan kontur tanah sekitarnya.

Situ Patok

Luas Situ Patok 175 Ha yang terletak di desa setu patok sekita 6 km dari kota Cirebon ke arah Tegal, obyek wisata ini selain mempunyai panorama indah juga tersedia sarana rekreasi air dan pemancingan. Lokasi ini berpotensi untuk di kembangkan sekitar lahan 7 Ha, dengan status tanah negara . prasarana yang di perlukan pembuatan dermaga, pengadaan prahu motor dan sarana pemancingan. serta pembangunan rumah makan yang arstistik.jalan ke arah lokasi cukup baik dan lebar, jaringan aliran listrik sudah tersedia dan saat ini minat masyarakat untuk mengunjungi wisata ini cukup banyak

Cikalahang

Kawasan Cikalahang merupakan kawasan yang baru berkembang dengan daya dukung alam. sasaran wisatawan pada awalnya adalah obyek wisata Telaga Remis yang di kelola oleh perum perhutani KPH Kuningan dan berada di wilayah Kuningan. Hingga saat ini kawasan Telaga Remis masih menarik wisatawan yang dapat di andalkan dari segi income. Akan tetapi jalan menuju obyek wisata ini adalah melalui desa Cikalahang yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon,sehingga keberadaan memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar usaha lain sebagai daya pendukung. Di samping itu juga kawasan Cikalahang telah berkembang menjadi suatu kawasan yang mempunyai daya tarik sendiri yaitu dari usaha restoran/rumah makan ikan bakar. Dengan banyaknya peminat menjadi wilayah itu berkembang pesat menjadi daya tarik wisata makan, sehingga pada hari-hari libur penuh dikunjungi wisatawan.

Menjual keadaan alam yang menarik dengan sumber air dari kaki Gunung Ciremai yang tidak pernah kering, sangat memungkinkan untuk membuka peluang usaha kolam renang yang bersifat alami dengan fasilitas modern serta bumi perkemahan.

Kawasan wisata Cikalahang terletak sekitar 6 km dari Ibukota Kabupaten Cirebon di Sumber dan 1 km dari jalan alternatif Cirebon Majalengka dengan dengan lingkungan alam yang masih asri.

Telaga Remis

Telaga remis adalah sebuah danau alam yang juga terdapat fasilitas seperti perahu motor, sepeda air dan jalan setapak yang terletak didesa kaduela. Disekitar objek wisata ini, tepatnya didesa Cikalahang, terdapat beberapa pemancingan dan restoran dengan ikan sebagai menu utamanya (ikan mas bakar, dsb). Dengan tarif yang relatif murah, telaga remis dapat dijadikan salah satu pilihan untuk berlibur dan bersantai.

Wanawisata Ciwaringin

Hutan wisata dengan menampilkan keindahan alam dan banyak ditumbuhi oleh pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para penggemar jalan kaki dan arena motor cross. Di lokasi ini juga terdapat danau Ciranca bagi penggemar memancing. Berlokasi di desa Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin, 17 Km dari Ibukota Sumber.

sumber :
http://syamalifasa.wordpress.com/2007/03/01/sejarah-kota-cirebon/
http://informasismpn9cimahi.wordpress.com/2011/01/20/wisata-ke-daerah-cirebon/
Read More...






Event Pariwisata Upacara Adat

Syawalan Gunung Jati
 
Setiap awal bula syawal masyarakat wilayah Cirebon umumnya melakukan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Di samping itu juga untuk melakukan tahlilan

Ganti Welit

Upacara yag dilaksanakan setiap tahun di Makam Kramat Trusmi untuk mengganti atap makam keluarga Ki Buyut Trusmi yang menggunakan Welit (anyaman daun kelapa). Upacara dilakukan oleh masyarakat Trusmi. Biasanya dilaksanakan pada tanggal 25 bulan Mulud.

Rajaban

Upacara dan ziarah ke makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan di Plangon. Umumnya dihadiri oleh para kerabat dari keturunan dari kedua Pangeran tersebut. Dilaksanakan setiap 27 Rajab. Terletak di obyek wisata Plangon Kelurahan Babakan Kecamatan Sumber kurang lebih 1 Km dari pusat kota Sumber.

Ganti Sirap

Upacara yang dilaksanakan setiap 4 tahun sekali di makam kramat Ki Buyut Trusmi untuk mengganti atap makam yang menggunakan Sirap. Biasanya dimeriahkan dengan pertunjukan wayang Kulit dan Terbang.

Muludan

Upacara adat yang dilaksanakan setiap bulan Mulud (Maulud) di Makam Sunan Gunung Jati. Yaitu kegiatan membersihkan / mencuci Pusaka Keraton yang dikenal dengan istilah Panjang Jimat. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 s/d 12 Mulud. Sedangkan pusat kegiatan dilaksanakan di Keraton.

Salawean Trusmi

Salah satu kegiatan ziarah yang dilaksanakan di Makam Ki Buyut Trusmi. Di samping itu juga dilaksanakan tahlilan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tanggal 25 bulan Mulud.

N a d r a n

Nadran atau pesta laut seperti umumnya dilaksanakan oleh nelayan dengan tujuan untuk keselamatan dan upacara terima kasih kepada Sang Pencipta yang telah memberikan rezeki. Dilaksanakan dihampir sepanjang pantai (tempat berlabuh nelayan) dengan waktu kegiatan bervariasi.

sumber : http://syamalifasa.wordpress.com/2007/03/01/sejarah-kota-cirebon/
Read More...






Sejarah Singkat Kota Cirebon

Sejarah
Menurut Manuskrip Purwaka Caruban Nagari, pada abad XIV di pantai Laut Jawa ada sebuah desa nelayan kecil bernama Muara Jati. Pada waktu itu sudah banyak kapal asing yang datang untuk berniaga dengan profil setempat. Pengurus geografi adalah Ki Gedeng Alang-Alang yang ditunjuk oleh penguasa Kerajaan Galuh (Padjadjaran). Dan di geografi ini juga terlihat aktivitas Islam semakin berkembang. Ki Gedeng Alang-Alang memindahkan tempat pemukiman ke tempat pemukiman baru di Lemahwungkuk, 5 km arah selatan mendekati kaki bukit menuju kerajaan Galuh. Sebagai kepala pemukiman baru diangkatlah Ki Gedeng Alang-Alang dengan gelar Kuwu Cerbon.

Pada Perkembangan selanjutnya, Pangeran Walangsungsang, putra Prabu Siliwangi ditunjuk sebagai Adipati Cirebon dengan Gelar Cakrabumi. Pangeran inilah yang mendirikan Kerajaan Cirebon, diawali dengan tidak mengirimkan upeti kepada Raja Galuh. Oleh Raja Galuh dijawab dengan mengirimkan bala tentara ke Cirebon Untuk menundukkan Adipati Cirebon, namun ternyata Adipati Cirebon terlalu kuat bagi Raja Galuh sehingga ia keluar sebagai pemenang.

Dengan demikian berdirilah kerajaan baru di Cirebon dengan Raja bergelar Cakrabuana. Berdirinya kerajaan Cirebon menandai diawalinya Kerajaan Islam Cirebon dengan geografi Muara Jati yang aktivitasnya berkembang sampai kawasan Asia Tenggara.

RIWAYAT PEMERINTAHAN
  1. Periode Tahun 1270-1910
    Pada abad XIII Kota Cirebon ditandai dengan kehidupan yang masih tradisional dan pada tahun 1479 berkembang pesat menjadi pusat penyebaran dan Kerajaan Islam terutama di wilayah Jawa Barat.c Kemudian setelah penjajah Belanda masuk, dibangunlah jaringan jalan raya darat dan kereta api sehingga mempengaruhi perkembangan industri dan perdagangan.

  2. Periode Tahun 1910-1937
    Pada periode ini Kota Cirebon dishkan menjadi Gemeente Cheirebon dengan luas 1.100 Hektar dan berprofil 20.000 jiwa (Stlb. 1906 No. 122 dan Stlb. 1926 No. 370).

  3. Periode Tahun 1937-1967
    Tahun 1942 Kota Cirebon diperluas menjadi 2.450 hektar dan tahun 1957 status pemerintahannya menjadi Kota Praja dengan luas 3.300 hektar, setelah ditetapkan menjadi Kotamadya tahun 1965 luas wilayahnya menjadi 3.600 hektar.

  4. Periode Tahun 1967-Sekarang
    Wilayah Kota Cirebon sampai saat ini seluas 3.735,82 hektar. Adapun urutan nama-nama yang pernah memimpin kota Cirebon dari jaman Belanda sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut :
    • 1920-1925 Burger Meester YH. Johan
    • 1925-1928 Burger Meester SE. Hotman
    • 1928-1933 Burger Meester Gostrom Slede
    • 1933-1938 Burger Meester HEC. Kontie
    • 1938-1942 Burger Meester HSC. Hupen
    • 1942-1943 SHITJO Asikin Nataatmaja
    • 1943-1949 SHITJO Muniran Suria Negara
    • 1949-1950 Wakil Kota Prinata Kusuma
    • 1950-1954 Wakil Kota Mustofa Suryadi
    • 1954-1957 Walikota Hardian Karta Atmaja
    • 1957-1959 Walikota Prawira Amijaya
    • 1959-1960 Moh. Safei
    • 1960-1965 RSA. Prabowo
    • 1965-1966 R. Sukardi
    • 1966-1974 Tatang Suwardi
    • 1974-1981 H. Aboeng Koesman
    • 1981-1983 Drs. H. Achmad Endang
    • 1983-1988 Drs. H. Moh. Dasawarsa
    • 1988-1998 Drs. H. Kumaedhi Syafrudin
    • 1998-2003 Drs. H. Lasmana Suriaatmadja, MSi
    • 2003-sekarang Walikota Subardi, SPd Wakil Walikota Drs.H.Agus Alwafier BY,MBA

Read More...






SEJARAH SINGKAT KABUPATEN CIREBON



bupati-cirebon.jpg
Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi MM (2008-2013)
logo-kab-cirebon.jpgpeta-kab-cirebon.jpg


Mengawali cerita sejarah ini sebagai Purwadaksina, Purwa Kawitan Daksina Kawekasan, tersebutlah kerajaan besar di kawasan barat pulau Jawa PAKUAN PAJAJARAN yang Gemah Ripah Repeh Rapih Loh Jinawi Subur Kang Sarwa Tinandur Murah Kang Sarwa Tinuku, Kaloka Murah Sandang Pangan Lan Aman Tentrem Kawontenanipun. Dengan Rajanya JAYA DEWATA bergelar SRI BADUGA MAHARAJA PRABU SILIWANGI Raja Agung, Punjuling Papak, Ugi Sakti Madraguna, Teguh Totosane Bojona Kulit Mboten Tedas Tapak Paluneng Pande, Dihormati, disanjung Puja rakyatnya dan disegani oleh lawan-lawannya.
Raja Jaya Dewata menikah dengan Nyai Subang Larang dikarunia 2 (dua) orang putra dan seorang putri, Pangeran Walangsungsang yang lahir pertama tahun 1423 Masehi, kedua Nyai Lara Santang lahir tahun 1426 Masehi. Sedangkan Putra yang ketiga Raja Sengara lahir tahun 1428 Masehi. Pada tahun 1442 Masehi Pangeran Walangsungsang menikah dengan Nyai Endang Geulis Putri Ki Gedheng Danu Warsih dari Pertapaan Gunung Mara Api.

Mereka singgah di beberapa petapaan antara lain petapaan Ciangkup di desa Panongan (Sedong), Petapaan Gunung Kumbang di daerah Tegal dan Petapaan Gunung Cangak di desa Mundu Mesigit, yang terakhir sampe ke Gunung Amparan Jati dan disanalah bertemu dengan Syekh Datuk Kahfi yang berasal dari kerajaan Parsi. Ia adalah seorang Guru Agama Islam yang luhur ilmu dan budi pekertinya. Pangeran Walangsungsang beserta adiknya Nyai Lara Santang dan istrinya Nyai Endang Geulis berguru Agama Islam kepada Syekh Nur Jati dan menetap bersama Ki Gedheng Danusela adik Ki Gedheng Danuwarsih. Oleh Syekh Nur Jati, Pangeran Walangsungsang diberi nama Somadullah dan diminta untuk membuka hutan di pinggir Pantai Sebelah Tenggara Gunung Jati (Lemahwungkuk sekarang). Maka sejak itu berdirilah Dukuh Tegal Alang-Alang yang kemudian diberi nama Desa Caruban (Campuran) yang semakin lama menjadi ramai dikunjungi dan dihuni oleh berbagai suku bangsa untuk berdagang, bertani dan mencari ikan di laut.

Danusela (Ki Gedheng Alang-Alang) oleh masyarakat dipilih sebagai Kuwu yang pertama dan setelah meninggal pada tahun 1447 Masehi digantikan oleh Pangeran Walangsungsang sebagai Kuwu Carbon yang kedua bergelar Pangeran Cakrabuana. Atas petunjuk Syekh Nur Jati, Pangeran Walangsungsang dan Nyai Lara Santang menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah.

Pangeran Walangsungsang mendapat gelar Haji Abdullah Iman dan adiknya Nyai Lara Santang mendapat gelar Hajah Sarifah Mudaim, kemudian menikah dengan seorang Raja Mesir bernama Syarif Abullah. Dari hasil perkawinannya dikaruniai 2 (dua) orang putra, yaitu Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah. Sekembalinya dari Mekah, Pangeran Cakrabuana mendirikan Tajug dan Rumah Besar yang diberi nama Jelagrahan, yang kemudian dikembangkan menjadi Keraton Pakungwati (Keraton Kasepuhan sekarang) sebagai tempat kediaman bersama Putri Kinasih Nyai Pakungwati. Stelah Kakek Pangeran Cakrabuana Jumajan Jati Wafat, maka Keratuan di Singapura tidak dilanjutkan (Singapura terletak + 14 Km sebelah Utara Pesarean Sunan Gunung Jati) tetapi harta peninggalannya digunakan untuk bangunan Keraton Pakungwati dan juga membentuk prajurit dengan nama Dalem Agung Nyi Mas Pakungwati. Prabu Siliwangi melalui utusannya, Tumenggung Jagabaya dan Raja Sengara (adik Pangeran Walangsungsang), mengakat Pangeran Carkrabuana menjadi Tumenggung dengan Gelar Sri Mangana.

Pada Tahun 1470 Masehi Syarif Hiyatullah setelah berguru di Mekah, Bagdad, Campa dan Samudra Pasai, datang ke Pulau Jawa, mula-mula tiba di Banten kemudian Jawa Timur dan mendapat kesempatan untuk bermusyawarah dengan para wali yang dipimpin oleh Sunan Ampel. Musyawarah tersebut menghasilkansuatu lembaga yang bergerak dalam penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa dengan nama Wali Sanga.

Sebagai anggota dari lembaga tersebut, Syarif Hidayatullah datang ke Carbon untuk menemui Uwaknya, Tumenggung Sri Mangana (Pangeran Walangsungsang) untuk mengajarkan Agama Islam di daerah Carbon dan sekitarnya, maka didirikanlah sebuah padepokan yang disebut pekikiran (di Gunung Sembung sekarang)

Setelah Suna Ampel wafat tahun 1478 Masehi, maka dalam musyawarah Wali Sanga di Tuban, Syarif Hidayatullah ditunjuk untuk menggantikan pimpinan Wali Sanga. Akhirnya pusat kegiatan Wali Sanga dipindahkan dari Tuban ke Gunung Sembung di Carbon yang kemudian disebut puser bumi sebagai pusat kegiatan keagamaan, sedangkan sebagai pusat pemerintahan Kesulatan Cirebon berkedudukan di Keraton Pakungwati dengan sebutan GERAGE. Pada Tahun 1479 Masehi, Syarif Hidayatullah yang lebih kondang dengan sebutan Pangeran Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyi Mas Pakungwati Putri Pangeran Cakrabuana dari Nyai Mas Endang Geulis. Sejak saat itu Pangeran Syarif Hidayatullah dinobatkan sebagai Sultan Carbon I dan menetap di Keraton Pakungwati.

Sebagaimana lazimnya yang selalu dilakukan oleh Pangeran Cakrabuana mengirim upeti ke Pakuan Pajajaran, maka pada tahun 1482 Masehi setelah Syarif Hidayatullah diangkat menajdi Sulatan Carbon membuat maklumat kepada Raja Pakuan Pajajaran PRABU SILIWANGI untuk tidak mengirim upeti lagi karena Kesultanan Cirebon sudah menjadi Negara yang Merdeka. Selain hal tersebut Pangeran Syarif Hidayatullah melalui lembaga Wali Sanga rela berulangkali memohon Raja Pajajaran untuk berkenan memeluk Agama Islam tetapi tidak berhasil. Itulah penyebab yang utama mengapa Pangeran Syarif Hidayatullah menyatakan Cirebon sebagai Negara Merdeka lepas dari kekuasaan Pakuan Pajajaran.

Peristiwa merdekanya Cirebon keluar dari kekuasaan Pajajaran tersebut, dicatat dalam sejarah tanggal Dwa Dasi Sukla Pakca Cetra Masa Sahasra Patangatus Papat Ikang Sakakala, bertepatan dengan 12 Shafar 887 Hijiriah atau 2 April 1482 Masehi yang sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Cirebon.

sumber data : www.kabcirebon.go.id
Read More...






Senin, 01 Agustus 2011

Yamaha V-Ixion Versi 2011

New Yamaha V-Ixion  - Motor Sport

SPESIFIKASI V-IXION

MESIN
Model 3C11
Tipe Mesin Liquid Cooled, 4T, SOHC
Diameter x Langkah 57 x 58,7 (mm)
Volume Silinder 149.8 cc
Perbandingan Kompresi 10.4 : 1
Sistem Starter Kick & Electric Starter
Putaran Langsam 1300 / 1500 rpm
Power 11.10 kw (14.88 HP) / 8,500 rpm
Torsi 13.10 nm (1.34 Kgf.m)/ 7,500 rpm

OLI MESIN
Oli disarankan 20W40 / SAE 20W50 API SERVICE SJ
Sistem pelumasan Tipe basah
Penggantian Oli berkala (tanpa melepas filter) 0.95 Ltr
Penggantian Oli berkala (dengan melepas filter) 1.00 Ltr
Penggantian Oli total 1.15 Ltr
Bahan bakar disarankan Unleaded Gasoline (Premium tanpa timbal)
Kapasitas tangki 12 Ltr
THROTLE BODY
Tipe AC 28/1
Merk / Buatan MIKUNI
Cam Chain Silent Chain / 96
Tensioner Automatic
Celah Katup Masuk 0.10 ~ 0.14 mm
Celah Katup Buang 0.20 ~ 0.24 mm
Filter Udara Tipe Kering
DIMENSI
Lebar 705 mm
Tinggi 1,035 mm
Panjang 2,000 mm
Tinggi Tempat Duduk 790 mm
Jarak Sumbu Roda 1,282 mm
Sudut Caster 260
Trail 100 mm
Jarak terendah ke tanah 167 mm
Berat Bersih 114 Kg
Berat Kotor (+ cairan) 125 Kg
KELISTRIKAN
Timing pengapian 100 / 1,400 rpm
Tahanan pick up coil 248 ~ 372 ohm
Tahanan primary coil 2.16 ~ 2.64 ohm
Tahanan secondary oil 8.64 ~ 12.96 ohm
Fuse (Sekring) 20 Ampere
Bulb (bohlam) lampu depan 12V 35/35W, 12V 5W (Lampu senja)
Bulb (bohlam) lampu belakang 12V 5/21W
Busi Tipe / Buatan CR 8 E (NGK) / U 24 ESR-N (DENSO)
Gap Busi 0.7 ~0.8 mm
Battery Tipe YTZ5S MF BATTERY
Kapasitas Battery 12V 3.5 Ampere

Yamaha Vixion Versi 2011 Spesifikasi saat ini tahun 2011. Perubahan demi perubahan untuk meningkatkan performa yang lebih baik dan airodinamik.
Read More...






Tips Aman Berkendara Agar Tidah Mudah Cape

yamaha-motor

Tipe : Motor Sport

Berkendara yang benar tidak cukup hanya mematuhi rambu lalu lintas saja, melainkan juga harus dibarengi dengan teknik mengemudi yang benar. Sikap tubuh yang benar saat berkendara sangatlah penting untuk memperoleh informasi tepat saat mengenali situasi di jalan dan menjalankan sepeda motor dengan baik. Sikap tubuh yang benar akan memudahkan kita melakukan keseimbangan dan merespon situasi yang tiba-tiba berubah, serta agar tidak cepat lelah.

Dalam berkendara, pemula biasanya mencontoh dari citra visual mereka ketika melihat orang lain sedang berkendara. Tidak semua pengendara telah menerapkan teknik berkendara secara benar. Oleh karena itu, teknik berkendara yang tidak tepat yang diwariskan secara turun temurun harus segera diperbaiki.

Tahukah Anda, kalau sikap dan posisi mengemudi yang salah dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan kita? Duduk lama dengan posisi yang salah dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya (Chang, 2006). Pegal-pegal dan rasa lelah yang berlebih bahkan keseleo pun tak jarang dirasakan oleh para pengendara sehingga mengganggu konsentrasi saat berkendara. Bila konsentrasi sudah terganggu dan tidak cepat mengambil waktu istirahat, sikap tubuh dalam merespon situasi pun menjadi kurang responsif. Akibatnya sangat riskan akan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Ciptakan berkendara yang benar dengan teknik dasar sikap tubuh berikut ini:


Wajah

  • Pandangan melihat jauh ke depan untuk mendapatkan informasi/keadaan di sekitar arah yang hendak dituju.
Lingkungan saat berkendara secara visual sangat beragam dan seringkali mengganggu konsentrasi kita. Daya tarik dari suatu objek yang secara tidak sengaja kita lihat sewaktu berkendara seringkali membuat konsentrasi buyar. Pengendara terkadang lupa bahwa dirinya sedang mengemudi dan pandangan fokus terhadap daya tarik objek yang ditemui. Berkonsentrasilah terhadap arah tujuan Anda.

Tangan

  • Pegang grip stang dengan santai dan sudut pergelangan tetap normal (120 derajat).

yamaha-motor-ankel1


Posisi pergelangan tangan yang salah sewaktu memegang grip tak jarang membuat tangan pengendara keseleo sewaktu menarik rem secara tiba-tiba maupun ketika bermanuver. Hati-hati! rasa nyeri sesaat atau berkelanjutan pada pergelangan tangan dapat mengganggu keseimbangan saat membawa kendaraan.

Sikut

  • Lengan harus tetap rileks dan sikut agak dibengkokkan.
Sikut berperan untuk menjaga keseimbangan dan bermanuver saat melewati medan jalan yang beragam dan situasi yang tiba-tiba berubah.

Bahu

  • Bahu harus rileks dan punggung tetap tegak.

Kaki

  • Letakkan telapak kaki pada injakan/pedal.
  • Jari kaki tetap menghadap ke depan.
  • Posisi telapak agak horisontal.

Lutut


  • Tempelkan kedua lutut pada tanki.
  • Ada kalanya menjepit tangki dengan kuat supaya saat melewati jalan rusak atau menikung supaya keseimbangan terjaga.

Pinggul

  • Duduklah pada posisi yang baik sehingga memudahkan gerakan lengan dan kaki.
  • Janganlah duduk terlalu di depan, bergerak ke kanan dan ke kiri ataupun ke belakang, karena akan mengganggu keseimbangan.
Tidaklah sulit untuk menerapkan teknik sikap tubuh yang benar bukan?

sumber : http://www.jgmotor.co.id/aman-berkendara-dengan-sikap-tubuh-yang-benar/
Read More...






Mengetahui Kode dan Simbol Ban

Ban adalah salah satu komponen yang sangat penting, karena berhubungan langsung dengan aspal jalanan. Pada komponen itulah keselamatan, pengendalian, akselerasi, pengereman dan berapa luas area tapak ban yang menempel pada jalan akan memberikan keamanan pada pengendara.

Hal ini penting manakala kita akan mengganti ban kendaraan entah itu modifikasi atau karena ban aus, ini yang harus diperhatikan. Pada saat kita akan mengganti ban kendaraan, biasanya kita hanya mengatakan ukuran ban yang akan kita ganti atau beli, misal ukuran 2.75-17 atau 100/90-18. Karena parameter itu menunjukan ukuran lebar, tebal dan diameter, tetapi sesungguhnya masih banyak kode maupun symbol yang harus Anda ketahui agar mendapat ban yang sesuai dengan spesifikasi yang dinginkan serta mengetahui batasan-batasan yang aman untuk pemakaian.
Kode-kode Standar sebuah ban

UKURAN BAN

Ukuran ban biasanya menggunakan sistem metrik (metric system) atau sistem inci (inch system). Sebagai ilustrasi misal ban mempunyai kode: 100/90-18, dan 2.50-17. Artinya Ban 100/90-18 ini menggunakan sistem metrik maksud angka pertama adalah ukuran lebar ban, angka kedua setelah garis miring (/) adalan rasio dalam persen antara lebar dan tinggi ban dan angka ketiga setelah tanda – adalah diameter pelek/velg. Jadi ukuran ban dengan kode 100/90-18 jika diterjemahkan adalah lebar ban 100 mm, tinggi ban 90% x 100= 90 mm dan diameter dalam ban atau ukuran velg/rim 18 inchi.


Ban 2.50-17 menggunakan sistem inci jadi ukuran ban adalah lebar 2.5 inchi jika diubah menjadi mm, 1 inch = 2.54 jadi lebar ban 63.4 mm, tinggi ban karena angka kedua setelah garis miring tidak ada dianggap rasionya 100% jadi tingginya 2.50 inchi dan diameter dalam ban 17 inchi atau ukuran pelek/rim 17 inchi.

UMUR PRODUKSI

Disalah satu sisi ban biasanya tercetak kode empat angka yang menunjukan kapan ban diproduksi. Misalnya, 2108 angka tersebut dapat dibaca dua angka pertama menunjukan minggu, dua angka terakhir tahun pembuatan. Jadi kode di atas adalah ban diproduksi pada minggu ke-21 tahun 2008. Kode usia produksi perlu diperhatikan jadi dapat berapa lama ban tersimpan, yang dikuatirkan akan berpengaruh terhadap performa ban itu sendiri

KODE BAN DEPAN ATAU BELAKANG

Untuk kode pemakaian ban depan atau ban belakang biasanya di tulis dengan huruf (alphabet) kode “F” front berarti ban tersebut untuk ban depan sedangkan “R” rear ban tersebut untuk ban belakang. Biasanya ada perbedaan bentuk kembangan/pattern ban depan dan belakang dikarenakan fungsinya yang berbeda untuk ban depan sebagai kemudi dan jika hujan harus bisa mengalirkan air makanya ban depan biasanya mempunyai alur air. Sedangkan ban belakang fungsi untuk menggerakan maka membutuhkan torsi yang besar sehingga traksi sangat dibutuhkan makanya ban belakang biasanya ukuran lebih besar dan tidak mempunyai alur air. Tetapi kadang kita juga suka menjumpai ban belakang mempunyai alur air hanya beda ukuran lebih besar saja.

KODE KECEPATAN MAKSIMUM

Kode kecepatan maksimun ditulis dengan kode huruf, yang menunjukan batas maksimal sebuah ban dipacu terus selama 1 jam dengan membawa beban sesuai spesifikasi standar.

Tabel kecepatan maksimum (Km/jam)
Kode Alpabet Kecepatan Maksimum (Kg) Kode Alpabet Kecepatan Maksimum (Kg)
K 110 S 180
L 120 T 190
M 130 U 200
N 140 H 210
P 150 V 240
Q 160 W 270
R 170 Y 300

Contoh kasus : Kode ban 80/90-14 M/C 40P. Huruf P yang ada dibelakang angka (40P) itu yang menunjukan kecepatan maksimal. Sesuai table di atas P adalah menunjukan maksimun kecepatan 150 km/jam.

KODE COMPOUND YANG DIGUNAKAN

Kode Compound ban ditulis dengan kode huruf, yang menunjukan ban itu mempunyai Compound yang lunak sampai yang keras. Kode “S” soft menunjukan Compound lunak, “M” medium menunjukan Compound sedang dan “H” hard berarti Compound ban keras. Pemilihan Compound ban tergantung dari kebutuhan misal untuk road race biasanya menggunakan Compound soft dimana ban dengan Compound soft lebih empuk dan lengket menempel pada aspal tetapi karena sifatnya lunak maka ban akan cepat habis. Sedangkan medium biasanya dipakai untuk sehari hari. Jika ada ban dengan kode BT 92 F Radial 120/70 R17 M/C 54H, kode M/C itulah yang menunjukan compound ban sedang.


ARAH ROTASI BAN

Arah rotasi atau perputaran ban ditunjukan dengan tanda panah (Arrow), pemasangan ban harus sesuai dengan arah panah hal ini karena arah kembangan ban akan sempurna menempel pada aspal, atau mengalirkan air pada jalan basah serta mendapatkan traksi yang baik. Jika pemasangan terbalik ban tidak akan menempel pada jalan dan traksinya kurang baik sehingga ban terasa lebih licin yang bisa membahayakan pengendara.

BEBAN MAKSIMUM BAN

Indikasi beban maksimum yang dapat ditahan oleh ban dalam keadaan dingin biasanya dicantumkan dalam dinding ban. Ada yang tertulis langsung bebanya ada juga yang menggunakan indek angka. Tertulis langsung misal tertulis Max. Load 212 kg (467 LBS) AT 280 KPa (41 Psi) Cold dapat dibaca: ban tersebut menahan beban maksimum 212 kg atau 467 lbs dengan tekanan angin maksimal 41 psi dalam keadaan dingin (kendaraan tidak dipakai)

Menggunakan Indek angka:

(73W) V280 angka 73 adalah angka indek yang mempunyai standar beban maksimal 365 kg. Dibawah ini table indeks beban maksimum (kg).

Kode Angka Beban Maksimum (Kg) Kode Angka Beban Maksimum (Kg) Kode Angka Beban Maksimum (Kg)
30 106 40 140 50 190
31 109 41 145 51 195
32 112 42 150 52 200
33 115 43 155 53 206
34 118 44 160 54 212
35 121 45 165 55 218
36 125 46 170 56 224
37 128 47 175 57 230
38 132 48 180 58 236
39 136 49 185 59 243

TIPE BAN

Pada sisi dinding ban biasanya dicantumkan pula tipe dari ban tersebut misal TT = Tube Type atau TL = Tubeless. Ban tube type artinya ban tersebut ban yang menggunakan ban dalam, sedang tubeless atau radial sudah tidak memerlukan ban dalam lagi.

SIMBOL SEGI TIGA

Simbol segi tiga disebut Thread Indication (TWI) atau indicator batas pemakaian. Gambar segitiga pada sisi dinding ban merupakan batas akhir dari grip atau alur ban, jika alur ban sudah terkikis habis atau sudah tipis karena pemakaian maka ban tersebut harus diganti karena sudah tidak aman lagi.

SIMBOL GARIS WARNA

Simbol garis warna ini ada pada lapisan kembangan yang belum pernah dipakai untuk menandakan ban tersebut masih baru. Karena lapisan ban ini paling luar pada kembangan/pattern maka jika ban lama dipakai akan habis. Garis warna ada yang satu tetapi ada juga yang lebih dari satu warna, dan tiap pabrikan biasanya mempunyai warna berbeda missal putih, merah, kuning, biru dan hijau.

SIMBOL BALANCE

Simbol balance biasanya berupa bulatan pada dinding ban, tanda bulat dengan warna berbeda-beda tiap pabrikan misal kuning, merah ataupun biru. Tanda balance ini harus diperhatikan saat pemasangan ban, karena itulan titik paling ringan dari tiap ban, di titik itu pula posisi pentil harus sejajar. Karena pentil ban merupakan titik berat dari ban.

STRUKTUR BAN

Tidak semua pabrikan ban mencantumkan struktur ban, tetapi untuk pabrikan ban dengan kualitas baik biasanya mencantumkannya. Misal: Tread: 4 nylon, side wall: 2 nylon

  • Tread adalah bagian tapak ban yang langsung bersinggungan dengan aspal, harus kuat terhadap benturan, tusukan yang dapat merusak ban. memberikan daya lengket ke aspal dan daya tahan ban karena gesekan. Jadi Tread ban tersebut terdiri 4 lapisan nylon.
  • Side wall adalah bagian dinding samping kiri dan kanan ban. Berfungsi sebagai penopang ban. Jadi side wall ban tersebut terdiri 2 lapisan nylon.
Read More...






Performa Motor Pengaruhi Konsumsi Bensin


Tahukah Anda, bahwa performa motor dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar? Setelah kita siap dengan perlengkapan berkendara saatnya kita persiapkan kondisi motor agar dapat mendukung penghematan BBM. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
  1. Perawatan Motor Secara Rutin
  2. Lakukanlah perawatan motor anda secara rutin, ikuti petunjuk yang terdapat pada buku manual motor anda, biasanya anda diharuskan untuk melakukan servis rutin, seperti ganti oli tiap beberapa ribu kilometer, dan lain-lain. Dengan melakukan perawatan rutin ini maka mesin motor anda menjadi sehat, dan konsumsi BBM pun akan irit.
  3. Perhatikan Ukuran Ban dan Tekanan Anginnya
  4. Ban merupakan hal yang sangat penting, sebaiknya kita menggunakan ban yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan motor tersebut, anda dapat melihatnya pada buku manual motor anda. Kalaupun ingin memperbesar ataupun memperkecil ukuran ban motor jangan melebihi batas maksimum atau minimum dari motor tersebut. Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya anda melakukan pengecekan tekanan angin dari ban motor anda. Karena bila ban kekurangan angin akan menyebabkan beratnya kinerja mesin motor. Isilah tekanan angin ban anda sesuai petunjuk di buku manual motor anda atau lihat tekanan angin yang tertulis di bibir ban anda.
  5. Periksa Rantai
  6. Periksalah rantai motor anda secara keseluruhan (gear set), jangan terlalu kendur (longgar) ataupun terlalu kencang karena akan mempengaruhi kinerja mesin motor, dan dapat mempengaruhi konsumsi BBM motor anda. Lakukan penyetelan rantai sesuai dengan ukuran yang disarankan, biasanya tertulis pada penutup rantai motor anda. Jika rantai motor anda aus, maka sebaiknya anda mengganti rantai secara keseluruhan (satu gear set).
  7. Periksa Rem
  8. Rem, selain sebagai penghenti laju motor juga dapat mempengaruhi konsumsi BBM motor anda. Setel kerenggangan tuas dan pedal rem anda. Jangan terlau rapat, karena bila kaki atau tangan kita tidak sengaja menginjak atau menekan rem laju motor akan tertahan dan ini juka akan membebani kinerja mesin dan berpengaruh pada konsumsi BBM motor anda. Usahakan membagi porsi pengereman anda, depan dan belakang dengan porsi 70% rem depan, dan 30% rem belakang. Kebanyakan orang biasanya menggunakan rem belakang lebih banyak ketimbang yang di depan. Dengan pembagian porsi rem depan dan belakang otomatis tangan kanan yang tadinya melakukan penarikan grip gas pada saat pengereman akan melepas (menurunkan) grip gas tadi untuk menarik tuas rem depan, hal ini cukup berpengaruh pada konsumsi BBM, karena mesin mengalami penurunan RPM.
  9. Lepas Aksesoris Yang Tidak Perlu
  10. Saat ini sangat banyak aksesoris untuk motor, biasanya akan membuat motor terlihat lebih gagah dan keren, seperti pemasangan boks dibelakang motor, jika anda tidak terlalu menggunakan boks tersebut sebaiknya anda melepasnya, karena merupakan beban yang berlebih bagi motor anda. Begitu pula dengan pemasangan lampu maupun klakson tambahan, hal ini mempengaruhi beban dari sistem kelistrikan motor yang berpengaruh pada suplai kelistrikan pengapian mesin motor, jika pengapian mesin terganggu maka akan terjadi pembakaran yang kurang sempurna di dalam mesin motor dan mengakibatkan borosnya konsumsi BBM motor anda.
    sumber : http://www.jgmotor.co.id/econo-riding-performa-motor-mempengaruhi-konsumsi-bbm/
VN:F [1.9.8_1114]
Read More...






Mengetahui Jenis-jenis Helm, Kelebihan dan Kekurangannya

Mungkin bagi sebagian besar pengendara motor sudah mengetahui fungsi dan kegunaan helm. Selain untuk menahan terpaan angin, helm juga memiliki fungsi yang jauh lebih mulia, yaitu menyelamatkan jiwa pemakainya jika terjadi kecelakaan. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dari helm standard di Indonesia adalah adanya logo SNI yang tertempel atau tercetak di helm tersebut.


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa helm tidak saja berfungsi untuk menyelamatkan jiwa si pengendara, tetapi juga mampu mengurangi cedera yang dialami ketika terjadi kecelakaan. Bagian yang paling rentan mengalami luka adalah muka, kepala bagian atas dan leher. Oleh karena itu sebuah helm yang baik adalah helm yang bisa melindungi ketiga bagian kepala tersebut.

Mari kita mengenal jenis-jenis helm yang ada dan apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis helm tersebut.
1. Helm Cetok/Shorty Helmet
Helm Cetok
Kelebihan: Mampu melindungi bagian atas kepala meski dengan tingkat perlindungan yang sangat minim. Helm jenis ini dirancang untuk memudahkan penglihatan dan pendengaran penggunanya. Helm ini mudah dibawa dan disimpan karena bentuknya yang simple. Harga helm jenis ini biasanya murah.
Kekurangan: Dengan tidak adanya bagian yang menutupi telinga, helm ini bisa membahayakan pendengaran pengunanya akibat suara noise yang ditimbulkan ketika berkendara. Helm ini tidak memberikan proteksi yang baik terhadap kepala. Fungsi helm ini tak ubahnya topi saja.




2. Helm Half-Face / Open face
Helm Half-Face


Kelebihan: Melindungi bagian atas, samping (telinga) dan belakang kepala (leher). Helm jenis ini memberikan perlindungan yang seidkit lebih baik dibanding helm ”cetok”. Mudah dipakai dan dilepas. Beberapa helm jenis ini dilengkapi dengan bantalan dari bahan kulit pada bagian telinganya.
Kekurangan: Suara noise dari luar masih tetap masuk ke telinga. Tidak bisa memberikan perlindungan yang memadai bagi kepala, khususnya bagian muka, dagu, gigi, hidung, leher dan mata. Karena tidak dilengkapi dengan kaca pelindung pada bagian depannya, maka helm ini tidak bisa melindungi pemakainya dari hujan, debu, angin, serangga bahkan kerikil kecil yang beterbangan di jalan.


3. Helm ¾ / Modular Helmet
Heml 3/4

Kelebihan: Mampu melindungi bagian kepala, muka, leher, telinga dan mata. Helm jenis ini berada pada posisi ketiga helm yang cukup aman. Dengan kaca pelindung yang mudah dibuka-tutup, pemakai bisa dengan mudah makan, minum, memotret atau merokok sekalipun. Kaca pelindungnya juga bisa berfungsi untuk melindungi diri dari hujan, debu dan angin. Helm jenis ini sedikit lebih mahal dibanding jenis half-face.
Kekurangan: Karena desainnya semi terbuka, maka akan menimbulkan efek dengung di telingan pemakainya. Kurang memberikan perlindungan terhadap muka, dagu, gigi dan hidung.





4.Helm Full-face
Helm Full Face


Kelebihan: Helm jenis ini adalah helm yang paling aman untuk digunakan pengendara motor. Helm ini mampu melindungi muka, kepala, leher, telinga, dan dagu dengan sempurna. Helm ini juga aman dipakai di saat hujan serta melindungi kita dari debu, kerikil atau serangga di jalan. Helm jenis ini mampu melindungi pemakainya dari cedera yang tidak diinginkan saat terjadi kecelakaan.
Kekurangan: Karena tertutup rapat, si pemakai sulit untuk bisa mendengar suara sekelilingnya. Tidak praktis kalau kita ingin makan atau minum di tengah jalan. Bagi pengguna kacamata, helm jenis ini sangat tidak nyaman digunakan. Harga relatif lebih mahal dibanding jenis lain.
 
5.Helm Flip-Up
Helm Flip-Up

Kelebihan: Hampir sama dengan helm jenis Full-face, hanya saja helm jenis ini memiliki bagian depan yang bisa diputar ke atas (flip-up). Sehingga bisa memudahkan pemakainya untukmakan, minum atau merokok tanpa harus melepas helm. Helm jenis ini mampu memberikan perlindungan yang cukup baik, sama halnya dengan jenis full-face.
Kekurangan: Karena bagian depannya bisa dibuka-tutup, maka ada kemungkinan bagian tersebut jadi terbuka ketika terjadi kecelakaan sehingga bisa melukai bagian muka dan dagu. Harga helm jenis ini bisanya lebih mahal dibanding jenis full-face.


Jangan lupa logo SNI !
Nah...klo ini masuk jenis yang mana ya?

Semoga bisa menambah wawasan kita dalam berkendara dan menyadarkan akan pentingnya helm sebagai salah satu safety gear dalam berkendara....


Mari kita dukung gerakan Safety Riding karena keluarga sedang menanti anda di rumah.
Read More...






Tips merawat kaca Helm

Kaca Helm
Helm adalah piranti keselamatan mutlak bagi pengguna motor. Fungsi helm bukan hanya sebagai pelindung kepala, tetapi juga mata. Bila kacanya kotor, itu bisa mengganggu konsentrasi. Selain karena kotor, konsentrasi juga bisaterganggu karena jenis kaca (visor) yang dipakai terlalu gelap atau berwarna. Supaya bisa memperhatikan pandangan ke depan dengan jelas, tentu kaca helm dirawat dan diperhatikan kondisinya agar selalu fit.

Saat ini banyak jenis kaca helm. Untuk membedakannya mudah, lihatlah dari warnanya. Ada bening (clear), smokey yang light atau dark (gelap), dan pelangi (rainbow). Untuk yang berwarna, dipakai siang hari, karena berfungsi sebagai penahan sinar matahari agar tidak silau, sementara untuk malam pilih kaca helm bening.

Sementara ada lagi helm yang menggunakan double visor, selain menggunakan kaca bening, di dalamnya ada lagi pelindung sinar yang mirip kacamata hitam, agar menahan teriknya sinar matahari.

Lantas, bagaimana merawatnya?

Masalah perawatan, semua merek sama perawatannya. Hindari pemakaian (zat) kimia, seperti alkohol. Sebab, kaca helm dari polycarbonate akan buram jika terkena itu. Cukup dengan menggunakan air yang bersih dan sabun cair, komposisikan keduanya. Disarankan jangan menggunakan detergen, sebab detergen punya butiran kasar yang bisa merusak kaca.

Sebaiknya jangan membersihkan visor/kaca dalam kondisi kering. Sebab, butiran atau debu bisa melukai kaca yang terbuat dari polycarbonate. Meskipun kaca helm terlapisi anti-baret (anti-scratch) atau anti-kabut (anti-fog), tetap saja rusak bila digerus sekalipun menggunakan tisu atau busa.

Lebih amannya, kaca helm dilepas dulu. Jika sulit melepaskannya, siram kaca dengan guyuran air dari selang. Jika kotoran sudah lama, bisa pakai tisu, tapi basahi dulu. Setelah itu tempelkan ke visor (jangan digosok) dan angkat setelah beberapa lama. Ulangi beberapa kali sampai kerak kotoran melunak. Setelah itu, siram dengan air dan keringkan pakai kain khusus pengering.

Jangan pernah menggunakan Cairan pengilap/Kit pada Visor/kaca. Segera lap dan keringkan kaca helm setelah kehujanan, karena derajat asam dari air hujan akan membuat jamur pada kaca.
Read More...






Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Buku Tamu

 

Statistik Pengunjung

Followers

Komunikasi

Prospek Yvci Cirebon

Buat Lencana Anda